TI Aggregator official website | Members area : Register | Sign in

Search

Hot News

LSI: 0,8% Yang Pilih Tommy Soeharto Presiden

Jumat, 22 Oktober 2010

Share this history on :

Tommy Soeharto 

TI Aggregator - Tak hanya melakukan survei tentang persepsi publik soal Soeharto, Lembaga Survei 
Indonesia (LSI) juga mencari tahu tentang prospek Tommy Soeharto, putra bungsunya, untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang.
Direktur Eksekutif LSI Dr. Kuskridho Ambardi mengatakan survei tersebut dimulai pada Oktober 2010. Yang ditanyakan pada responden antara lain: "Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih, Tommy atau 27 nama lainnya?"

"Yang memilih (Tommy) hanya 0,8 persen," kata Dodi--begitu Kuskridho biasa disapa--di kantornya, Jakarta, Jumat, 22 Oktober 2010.

Ditambahkan Dodi, dari hasil survei tersebut bisa diambil beberapa kesimpulan. Pertama, Tommy yang diharapkan bisa meneruskan tongkat estafet politik trah Soeharto, cukup dikenal masyarakat Indonesia. Sekitar 72 persen responden menyatakan 'tahu' figur ini.

"Namun, rakyat yang waspada pada umumnya tidak menyukai Tommy," kata doktor ilmu politik lulusan Ohio State University, AS, itu. Dari survei, didapati 47 persen menyatakan 'tidak suka' dan 41 persen 'suka'.

Survei juga mendapati bahwa pandangan mayoritas masyarakat pada anak bungsu Soeharto ternyata lebih banyak negatifnya.
Dari survei terungkap, untuk pertanyaan "Tommy Soeharto orangnya ...", yang menjawab 'ramah' 20 persen, 'berwibawa' 9 persen, 'tegas' 5 persen. Sementara itu, mereka yang menyatakan 'tidak perhatian pada orang lain' 15 persen, 'tidak bisa dipercaya' 38 persen, 'tidak mampu memimpin' 39 persen, dan 'tidak bersih dari masalah korupsi' 43 persen.
"Tidak ada tokoh nasional sekarang yang dinilai begitu negatif oleh rakyat seperti Tommy," kata Dodi.

Karena itu, menurut Dodi, berdasarkan survei ini Tommy kelihatannya sulit untuk menjadi penerus jalan politik Soeharto.
Survei nasional LSI juga menemukan bahwa resistensi masyarakat pada Tommy itu konsisten dengan penilaian negatif terhadap Soeharto dan rezim Orde Baru.
Kesimpulan ini diambil dari data-data survei nasional LSI selama 10 tahun terakhir lebih, pada kurun waktu 1999-2010. Termasuk di dalamnya, adalah survei LSI pada 7-20 Oktober 2010. Ukuran sampel saintifik bervariasi antara 1200 sampai 2500. Margin of error dari survei ini bervariasi antara +/- 2 persen hingga +/- 3 persen
Source : vivanews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar